Maaf,dalam Blog saya ini, yang di utamakan hanyalah teknologi militer yang ada di dalam iIndonesia,dan hanya beberapa saja ,karena masih banyak teknologi dalam bidang ke militeran di indonesia.
1. Pesawat Tempur (KF-X/IF-X) PT. DI
PT
Dirgantara Indonesia ( PT DI) siap menggarap proyek pengembangan
pesawat tempur generasi 4,5 dengan Korea Selatan. Sebanyak 35 staf PT DI
kini sudah berada di Seoul buat mematangkan proyek ini. Persiapan untuk
pembuatan pesawat tempur masa depan yang sementara ini diberi kode
KF-X/IF-X (Korea Fighter Experiment/Indonesia Fighter Experiment)
tersebut akan berjalan panjang dan sertifikasi baru akan keluar sekitar
tahun 2021.
Pesawat tempur akan
berkelas di atas F-16 atau Sukhoi-30, namun masih di bawah F-35 Amerika
Serikat yang sudah masuk generasi 5. Di luar Amerika Serikat, baru
Indonesia dan Korea Selatan yang serius mempersiapkan pesawat tempur
sekelas ini dan dirancang terbang berdaya tahan terbang 4,5 jam dan
berdaya angkut 6.000 kg, termasuk sistem persenjataan.
Dalam program ini, Indonesia berusaha memajukan industri nasional dengan
aktif merancang, memproduksi, mengintegrasi dan mengujikan pesawat
tempur ini.Rancangannya diarahkan memenuhi persyaratan operasi jangka
pendek, menengah dan jangka panjang TNI AU, disamping guna meningkatkan
kemampuan industri, pengembangan teknologi nasional, dan kemandirian
sistem pertahanan nasional di masa datang. Program KF-X/IF-X memasuki
fase pengembangan teknologi selama setahun (2011-2012), kemudian akan
memasuki fase pengembangan rekayasa manufaktur mulai 2013 sampai 2020,
dan produksi pada 2021.(Ant/ICH)
2. Kapal Induk (Helicopter Carrier) PT. PAL
Tidak
mau ketinggalan dengan PT DI yang berencana membuat Helikopter tempur,
PT PAL Surabaya juga sudah membuat prototype kapal induk kecil yang bisa
memuat enam helikopter, juga sudah membuat blueprint yang untuk pesawat
jet tempur. Pemerintah mengalokasikan dana Rp70 miliar bagi pengadaan
kapal induk kecil selama 2009 untuk memperkuat armada Badan Koordinator
Keamanan Laut (Bakorkamla) dalam melakukan penjagaan dan pengawasan
wilayah serta kedaulatan wilayah NKRI.
Kapal-kapal tersebut akan diproduksi
di galangan kapal dalam negeri (PT. PAL) dengan local content yang
relatif tinggi. Proyek ini telah mengalokasikan dana Rp. 70 miliar,
pemerintah tidak menutup peluang bagi negara lain untuk memberikan
bantuan atau kerja sama. Hingga saat ini ada sekitar empat negara yang
telah menawarkan bantuan untuk pengadaan kapal-kapal tersebut, antara
lain Australia.
3. Panser Anoa PT. Pindad
APS-3
“Anoa” adalah sebuah kendaraan militer lapis baja buatan PT Pindad
(persero), Indonesia. Kendaraan ini dipergunakan untuk mengangkut
personel atau dikenal dengan nama APC (Armoured personnel carrier). Nama
ANOA sendiri diambil dari nama hewan Anoa yang hidup di pulau sulawesi.
APS 3 ini dinamai anoa, yang merupakan salah satu jenis kerbau asli
Indonesia. Purwarupa pertama kali di perlihatkan ke publik pada ulang
tahun ke 61 TNI pada 5 Oktober 2006 di markas besar TNI, Cilangkap.
Pindad APS-3 diperlihatkan secara
resmi kepada publik pada Indo Defence & Aerosace 2008 pada tanggal
19 November hingga 22 November, 2008 setelah diperlihatkan pada parade
militer TNI pada 5 Oktober 2008. Pada 30 Agustus 2008, 10 APS-3 telah
diproduksi dan rencananya akan diproduksi sebanyak 150 buah untuk TNI
Angkatan Darat untuk penugasan ANOA pada tahun 2009.
Semenjak
9 April 2010 13 buah ANOA telah digunakan untuk mengawal misi
perdamaian PBB di Lebanon bersama Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen
Garuda XXIII-D/UNIFIL. ANOA 6×6 maupun 4×4 biasa digunakan untuk
pengawalan kegiatan-kegiatan penting negara. Pada 15 November 2011 ANOA
varian 6×6 yang menggunakan persenjataan Senapan Mesin Berat 7.62 mm
digunakan sebagai kendaraan tempur untuk patroli dan penjagaan ring pada
acara KTT ASEAN di Nusa Dua, Bali. ANOA juga dipakai oleh Paspampres
untuk pengawalan kunjungan-kunjungan presiden.
4. Peluru Kendali Smart Eagle II (SE II)
Smart
Eagle II merupakan prototype pertama UAV (Unman Aerical Vehicle) yang
dibuat PT. Aviator Teknologi Indonesia guna kepentingan intelijen di
Indonesia, terutama bagi operaional BAIS (Badan Intelijen Strategis).
Selaku wahana pengamatan berjarak jangkau menengah Smart Eagle II
(selanjutnya disebut SE-II) pertama kali muncul di depan publik pada
penghujung tahun 2005. SE II merupakan salah satu komponen dari
seperangkat sistem pengamatan via udara tanpa awak yang terdiri atas
wahana udara (air vehicle), muatan (payload), dan stasiun pengendali
(ground control station).
Dimensi fisik SE II adalah sebagai
berikut. Panjang badan total mencapai 3,6 meter sementara lebar rentang
sayap 4,8 meter dan tinggi (dari permukaan tanah hingga ujung sirip
ekor) sekitar satu meter. Dengan bobot kosong 65 kilogram dan bobot
maksimum tinggal landas (maximum take-off weight) 100 kilogram, SE II
sanggup terbang selama hampir enam jam seraya mengusung beban muatan
seberat 20 kilogram.
SE
II dapat dimodifikasi agar sanggup mengusung aneka jenis muatan yang
disimpan dalam ruang pada bagian tengah bawah badan pesawat berdiameter
26 sentimeter. Muatan dapat berupa seperangkat kamera pengamat
berstabilisator giro (gyro-stabilized device) dan sarana tayang hasil
pengamatan.
5. Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran
Indonesia
segera memiliki kapal perang canggih berpeluru kendali KCR “Trimaran”
yang merupakan produk dalam negeri. Kapal ini terbuat dari serat karbon,
dengan kecepatan 35 knot dan dipersenjatai peluru kendali yang memiliki
jarak tembak 120 kilometer. Dalam lima bulan mendatang kapal perang
canggih yang merupakan prototipe itu langsung bisa dioperasionalkan
memperkuat jajaran armada tempur TNI Angkatan Laut.
Maaf untuk sementara belum ada GAMBAR.
sumber :http://susuw-crots.blogspot.com/2013/04/5-teknologi-hebat-dibidang-militer-di.html
0 komentar:
Posting Komentar